Sabtu, 1 Mei 2010

Hidayah hanya datang dari Allah

Kita selalu berfikir mengapa seseorang itu tidak mahu kepada Islam atau menjauhi Islam. Kalau dia seorang Islam pulak…tiada tergambar ciri2 Islam dalam peribadinya hatta peribadatannya. Bagaimana untuk menarik mereka sukakan Islam ataupun sekurang2nya sedar betapa Islam itulah agama yang sebenar2nya. Pun terdetik dihati kita bagaimana untuk menyedarkan seseorang yang kita cintai atau sayangi seperti anak2 kita, isteri kita, orang tua kita hatta kaum-kelurga dan sahabat handai, untuk bersama2 menghayati roh Islam itu dalam kehidupan. Sebab..? Kerana sayangnya kita kepada mereka…dan tuntutan Islam agar saling tegur-menegur dan nasihat-menasihati hal2 agama. Akan tetapi, segala cara dan upaya kita, ternyata tidak mampu untuk merubahnya menjadi seseorang seperti yang kita hendaki. Sebaliknya adakah diri kita pun sempurna seperti yang diperlukan sebagai umat bergelar Islam…?

Jawapan yang mudah…hidayah atau petunjuk hanyalah milik mutlak Allah, bagaimana pun daya upaya kita untuk merubah seseorang, untuk menyedarkan seseorang, maka tidak ada makna jika Allah tidak memberi hidayah kepadanya. Allah berfirman:“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allahlah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang2 yang mahu menerima petunjuk.” (QS Al Qashash: 56).

Dikesahkan bahawa turunnya ayat ini berkenaan dengan cintanya Rasulullah saw kepada bapa sauadaranya Abu Tholib yang menjaganya sejak kecil dan sentiasa mempertahankan baginda dari puak kafir Mekah tapi meninggal dunia tanpa beriman kepada Allah. Jawapannya kerana hidayat itu semata2 milik Allah….tiada siapa yang boleh melainkanNya saja…walhal baginda hebat dan diiktiraf sebagai kekasihNya.

Kita lihat pulak perjuangan Nabi Nuh yang mencapai masa 950 tahun, pun tidak dapat menjadikan umatnya mentauhidkan Allah….hatta keturunannya sendiri pun ia tidak dapat menyelamatkannya dari azab. Allah ceritakan dalam al-Quran:“Dan Nuh memanggil anaknya yang berada di tempat yang jauh, ‘Wahai anakku! Naiklah bahtera ini bersama kami dan janganlah kamu bersama orang-orang kafir’. Dia berkata, ‘Aku akan berlindung ke gunung yang akan menghindarkanku dari air bah. Nuh berkata, ‘Hari ini tidak ada lagi yang dapat melindungi dari azab Allah kecuali Dzat Yang Maha Penyayang.’ Dan gelombang pun menghalangi mereka berdua, maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan.” (Surah Hud: 42-43)

Melihat anaknya yang tenggelam, Nabi Nuh berdoa,“Dan Nuh pun menyeru Rabbnya, ‘Wahai Rabbku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji-Mu adalah janji yang benar, dan Engkau adalah Hakim yang seadil-adilnya.” Allah berfirman, ‘Wahai Nuh, sesungguhnya dia bukan termasuk keluargamu (yang diselamatkan), sesungguhnya amalannya bukanlah amalan yang soleh. Maka janganlah engkau meminta kepada-Ku sesuatu yang tidak engkau ketahui. Sesungguhnya Aku peringatkan engkau agar jangan termasuk orang-orang yang jahil.” (Surah Hud: 45-46).

Jadi jelaslah kepada kita yang menganugerah hidayat itu adalah Allah semata dan kita mestilah berlepas tangan dan berlapang dada. Tidak guna kita bertegang urat berhujah untuk memahamkan seseorang hingga naik penumbok dan sepak terajang, memaki hamun, kecewa dan sebagainya. Malah perbuatan itu hanya kerja orang2 yang tidak berakal dan “mangkark”. Merugikan masa adaa..lar!

Allah berfirman: Maksudnya “Allah memberikan hidayah kepada siapa yang dikehendakiNya kepada jalan yang lurus.” (Surah Al-Baqarah: 213) dan lagi firmanNya yang bermaksud: “Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, nescaya tak ada baginya seorang pemberi petunjuk.” (Surah Az-Zumar:23).

Kesimpulan dari dua ayat diatas….Barangsiapa yang Allah beri hidayah, tidak ada seorang pun yang dapat menyesatkannya dan barangsiapa yang telah Allah sesatkan, tidak ada seorang pun yang dapat memberi hidayah kepadanya.

Mengaku sebagai Muslim, kita mestilah berbaik sangka kepada Tuhan. Segala perintahnya dijunjung dan segala larangannya dijauhi. Allah amat suka orang yang berbuat kebaikan dan disediakan ganjaran pahala di kemudian hari. Moga-moga kita termasuk dalam golongan yang digambarkan Allah dengan firmannya dalam surah An-Nahl, ayat 97 :

Maksudnya : “Barang siapa yang mengerjakan amal soleh, baik lelaki mahupun perempuan, dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya suatu kehidupan yang baik, dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka telah kerjakan”.

Dan berpegang teguhlah dengan Islam kerana Allah berfirman yang bermaksud: “Barangsiapa yang mencari selain Islam sebagai agama, maka tidak akan pernah diterima darinya, dan di akhirat nanti pasti tergolong orang2 yang merugi.”  (Surah Ali Imran: 85).

Lantas bagaimana upaya kita untuk mendapatkan hidayah Allah itu dan orang2 disekitar kita pun beroleh hidayah sama? Firman Allah dalam surah al-An'am ayat 125 :
“Barang siapa yang Allah kehendaki untuk diberiNya petunjuk, maka dilapangkan hatinya untuk menerima Islam”  


Sebagai seorang Islam yang mukmin, seseorang itu hendaklah menjaga dirinya dari terjerumus ke lembah yang dimurlai Allah dengan memberatkan amalan yang menyebabkan hidayat Allah sampai kepadanya. Diterangkan dibawah ini antara sebab-sebab hidayah itu sampai:

1. Tauhid yang sebenar: Maka ia wajib menjauhi kesyirikan, karena Allah tidaklah memberi hidayah kepada orang yang melakukan syirik. Dalil, dari firman Allah:“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur-adukkan iman mereka dengan kesyirikan, mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Surah Al-An’am: 82).

2. Sentiasa bertaubat kepada Allah: Kalau hidup dalam kemaksiatan dan pendurhakaan mana mungkin Allah memandangnya. Apatah lagi jauh dari mahu kembali bertaubat kepada Allah. Takut ditambahkan lagi akan kesesatannya. Firman Allah yang bermaksud: “Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertaubat kepada-Nya”. (Surah Ar-Ra’d: 27).

3. Mendirikan sholat: Perlakuan zahir dan bathin ini adalah tunggak peribadatan. Orang yang menjaga sholatnya, selalunya terhindar dari melakukan perbuatan munkar, dimurahkan rezekinya dan termasuk dalam golongan ahli ibadat. Firman Allah bermaksud: “Aliif laam miim, Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya dan merupakan petunjuk bagi mereka yang bertaqwa (yaitu) mereka yang beriman kepada hal yang ghoib, mendirikan sholat dan menafkahkah sebagian rizki yang diberikan kepadanya” (Surah Al-Baqaroh: 1-3).

اهدناالصراط المستقيم

'Tunjukilah kami ke jalan yang lurus". (Al-Fatihah : 6)

Ayat yang sentiasa kita membacanya berulang2 dalam sholat..merupakan doa agar kita ditunjuki (hati) ke jalan yang lurus.

4. Mengerjakan segala perintah dan menjauhi hal yang terlarang: Lihat firman Allah: “……Kalau mereka memperbuat apa2 yang diajarkan kepada mereka, adalah demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih sangat menetapkan (kepercayaannya). Dan ketika itu Kami berikan kepada mereka pahala yang besar dari sisi Kami. Dan Kami tunjuki mereka jalan yang lurus.” (An-Nisa: 66-68).

5. Bertekun belajar agama: Tanpa ilmu (agama), seseorang tidak mungkin akan mendapatkan hidayah Allah. Rasulullah saw bersabda: “Jika Allah menginginkan kebaikan (petunjuk) kepada seorang hamba, maka Allah akan memahamkannya agama”. (HR Bukhori)

6.Membiasakan membaca Al-qur’an, memahami, mentadabur,  mengamalkan serta mendapat ganjaran pahala. Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus”. (Surah Al-Isra: 9).

Dan banyak lagi kaedah2 yang mendorong kepada hidayat dan petunjuk Allah seperti selalu berserta dengan para alimin, menghadirkan diri di majlis2 ilmu serta beristiqamah melawan hawa nafsu. Siapa yang memerangi hawa nafsu, pasti Allah akan tunjukkan satu jalan hingga diberi kemenangan, diberi bantuan dan terarah ke jalan yang sebenarnya. Inilah rahsia untuk mendapatkan pembelaan dan hidayah dari Allah. Dan insyaAllah hidup dalam pimpinan Allah.

Firman Allah :“Mereka yang berjuang untuk melawan hawa nafsu karena hendak menempuh jalan Kami, sesungguhnya Kami akan tunjuki jalan Kami. Sesungguhnya Allah itu beserta dengan orang yang buat baik.”  ((Surah Al-Ankabut : 69)

Semoga Allah senantiasa memberikan kita hidayah juga kepada orang2 yang disayangi dan dicintai disekeliling kita, Amin....Allahumma yassir wa a’inWashollallahu‘ala saidiyna Muhammad wa ‘ala alihi washahbihi ajma’in.

Tiada ulasan: