Ahad, 14 Jun 2009

Saat-saat yang mustajab berdoa


" Hanya kepada Engkau (Allah) yang kami sembah dan hanya kepada Engkau jualah kami memohon pertolongan."

Secara sedar atau tidak sedar itulah doa yang lazim kita membacanya semasa bersolat. Seringkali kita membacanya dalam solat fardhu 5 x sehari. Sebanyak 17 x sehari kita berdoa tidak lagi termasuk bilangan bagi yang mengerjakan solat2 sunat. Itulah doa kita pada Ya Rabb. Doa adalah saat-saat ketika kedekatan seseorang dengan Tuhannya. Sebagai pencipta, Allah sangat suka para hamba berdoa kepadaNya.

وقال ربكم ادعوني استجب لكم

Dan berkata Tuhanmu : Berdoalah kepadaku , pasti aku memperkenankannya.” (40 : 60)

Oleh itu ketika seseorang berdoa, ia akan menyedari betapa lemahnya dan betapa hina dirinya di hadapan Allah, ia menyedari bahwa tak seorang pun yang dapat menolongnya kecuali Allah. Adalah menjadi fitrah setiap manusia ada ketikanya dan saatnya, ia sangat2 memerlukan pada satu kuasa yang maha besar untuk melepaskannya atau menyelesaikan satu2 hajat. Walaupun pada satu ketika dan saat yang lain ia lupa pada kuasa yang maha besar itu.

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi-Ku, dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (Q.s. al-Baqarah: 186).

Tapi manusia (kita) suka berdolak-dalik. Kita menangis tersedu dalam mengharapkan pertolongan Allah ketika saat2 kesusahan dan kesulitan tapi melupaiNYA pada saat-saat kemewahan dan pabila menikmati kesenangan. Hal sebegini telah dibanyak-kali diungkapkan oleh Alah dalam kitabNya Al-Quran. Kita sering terlupa bahawa kehidupan kita adalah dalam lingkungan serta ketentuan Tuhan dan sesungguhnya Tuhan mengetahui segala perbuatan kita samada sedar atau tidaknya, yang nyata maupun yang tersembunyi hatta lintasan di hati sekalipun. Bukankah Allah itu sentiasa dekat dengan kita tapi sebahagian dari kita tidak menyedarinya.

"Allah itu lebih dekat kepada manusia daripada urat lehernya sendiri." (Q.s. Qaf: 16).

Nabi Muhammad saw menganjurkan umatnya supaya senantiasa mengingati Allah diketika senang maupun susah. Sabda Nabi dalam hadis yg sahih:

تَعَرَّفْ إِلَى اللهِ فِيْ الرَّخَاءِ يَعْرِفْكَ فِيْ الشِّدَةِ
"Kenalilah Allah (dekatinya dgn ketaatan dan berdoa) pada waktu senangmu nescaya Allah akan mengenalimu (memperkenan doamu) pada waktu susahmu.”

Dia Allah mengetahui perkataan apa saja yang diucapkan, bahasa apa yang dilafazkan, apa saja yang dipikirkan atau hanya lintasan di hati dan peristiwa apa saja yang dialami seseorang. Bahkan ketika kita tertidur-lena, Allah mengetahui apa yang kita alami dalam mimpi. Bukankah Allah yang menciptakan segala setiap sesuatu. ? Oleh karena itu, apabila seseorang itu berdoa kepada Allah, ia harus menyedari serta berkeyakinan bahwa Allah akan menerima doanya. Berdoa pada masa dan saat yang paling tepat akan memberikan apa yang terbaik baginya.

Sebagai hamba Allah, seseorang sangat memerlukan Dia dan keikhlasan serta kesungguhan seseorang dalam berdoa tergantung pada sejauh mana ia merasa memerlukan. Di saat itulah timbul perasaan hiba, hina sebagai hambaNya, kecil, kerdil dan bercucuranlah air matanya dalam mengadu hal pada Tuhannya. Allah sangat suka hambanya memohon segala hajat mereka dengan keadaan merendah diri dan tawadduk

"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (Q.s. al-A'raf: 55).

Oleh karena itu, orang-orang yang berdoa hendaknya menanamkan keyakinan yang tinggi bahawa permohonannya didengari oleh Penciptanya dan keizinanNya sangat2 diperlukan kerana setiap kejadian adalah dengan kekuasaanNya. Ingatlah, Allah telah berfirman:

"Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya, 'Jadilah.' Maka terjadilah ia." (Q.s. Yasin: 82)

Setiap manusia yang beriman dan mengaku muslim, sedar segala setiap sesuatu itu mudah bagi Allah. Bukankah Dia Maha Berkuasa, Dia Mendengar dan Dia Maha Mengetahui setiap sesuatu.? Setiap denyutan nadi dan setiap hembusan nafas hamba yang memohon keampunanNya pasti diampunkan. Dia akan menyampaikan apa2 hajat hambaNya jika di dalamnya terdapat kebaikan dalam permohonan itu.

Kita lihat sejarah para2 Nabi dan orang2 beriman. Doa2 mereka seringkali diterima oleh Allah walaupun kadangkala keadaan mereka dari segi dhahir tidak memungkinkan. Doa mereka yang disebutkan dalam al-Qur'an merupakan contoh tentang hal-hal yang dapat mereka mohon kepada Allah. Contoh seperti berikut dan semuanya ditunaikan Allah Taala.

Nabi Ayub a.s. berdoa kepada Tuhannya ketika ia sakit menderita puluhan tahun dan ditinggalkan keluarganya.

Nabi Sulaiman a.s. yang berdoa memohon diberi kerajaan yang hebat dan kemewahan berupa kekayaan dan kelebihan menguasai alam Jin.

Nabi Nuh a.s. memohon kepada Allah lantaran kaumnya yang tersesat dan ketegar tahap gaban.

Nabi Zakaria a.s. berdoa kepada Allah agar diberi keturunan yang diridhai, dan Allah pun mengabulkan doanya, meskipun isterinya mandul dan sudah lanjut usianya.

Manusia diberi apa yang diminta dan dihajati. Allah cukup adil pada hambanya, tiada satupun kurniaanNya bersifat zalim. Kezaliman yang terjadi pada maklukNya adalah terhasil dari perbutan makhluk itu sendiri bersandarkan qada dan qadar Allah. Dalam berdoa kita dianjurkan memohon kebaikan dunia dan akhirat. Lihatlah bagaimana Allah berfirman dalam kitab suciNya Al-quranul Karim berkenaan perbandingan manusia yang memohon2 padaNya.

"Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia, maka Kami segerakan baginya di dunia apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka Jahanam, ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. (Q.s. al-Isra': 18).

"Barangsiapa menghendaki keuntungan di akhirat, akan Kami tambah keuntungan itu baginya, dan barangsiapa menghendaki keuntungan di dunia, Kami akan memberikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia, dan tidak ada baginya bagian sedikit pun di akhirat. (Q.s. asy-Syura: 20).

"Di antara manusia ada orang yang berdoa, 'Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia, dan tidak ada baginya bagian di akhirat. Dan di antara mereka ada orang yang berdoa, 'Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat bagian dari apa yang mereka usahakan, dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya. (Q.s. al-Baqarah: 200-202).

Doa adalah ibu atau hati ibadat. Ini adalah kerana dalam segala peribadatan tumpuannya hanya sanya pada Allah. Segala perbuatan, syarat2 dan bacaannya adalah mengikuti syariat yang telah ditetapkan dan Lillahi Taala. Contoh seperti dalam ibadat solat dimana setiap bacaan adalah memuji kebesaran Allah dan adakalanya diselitkan dengan bacaan doa seperti berdiri membaca tujuh ayat yang berulang2 (Al-Fatihah) di setiap awal rakaaat, semasa duduk diantara dua sujud dan ketika duduk tahiyat awal juga akhir. Semuanya adalah doa yang kadang-kala tidak disedari si pelaku itu sendiri.

Dari Anas bin Malik, dari Nabi s.a.w bersabda : Doa itu adalah ibu atau hati ibadah. (Hadith riwayat At-Tirmizi)

Doa adalah juga senjata orang2 mukmin. Dengan berdoa kadangkala tertolak bala yang terjadinya pada seseorang itu. Doa adalah senjata terakhir digunakan seseorang pada satu2 masa yang sangat kritis. Ketahuilah, doa yang dipohon dengan hati yang ikhlas lagi tawaduk dan bertawakkal akan memberikan kesan yang sangat besar pada kehidupan kita.

"Sesungguhnya Allah SWT itu bersih lagi suci, dan Allah tidak menerima kecuali yang bersih lagi suci. Dan sesungguhnya Allah memerintah orang-orang mukmin dengan apa yang diperintahkan ke atas para rasul." (Diriwayatkan oleh Muslim)

Agar doa yang dihajatkan tercapai terdapat masa2 yang tertentu yang disyaratkan oleh Allah SWT juga oleh baginda Rasulullah saw. Saat dan waktu yang mustajab berdoa adalah:

1. Doa yang dimunajatkan pada waktu malam dan sepertiga malam

Jabir r.a berkata: “Saya mendengar Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya:

"Sesungguhnya di malam hari ada satu saat (yang mustajab), tidak ada seorang Muslim pun yang bertepatan pada waktu itu meminta kepada Allah kebaikan urusan dunia dan akhirat melainkan Allah pasti memberi kepadanya.” (Hadis Riwayat Muslim).

Allah swt telah mengkhusukan sepertiga malam untuk mendengar rayuan, rintihan dan permintaan hambaNya. Waktu sepertiga malam, iaitu waktu terakhir, ketika orang lain sedap di buai mimpi dan nyenyak tidur. Kerana di siang tadi masa digunakan untuk bekerja. Diwaktu malam begini ada sebahgian manusia angun beribadat dan bermunajat kepada Allah. Allah s.w.t berfirman yang maksudnya:

"Mereka (para muttaqin) sedikit sekali tidur di waktu malam dan di akhir malam, mereka memohon ampun (kepada Allah).” (Adz-Dzariyat: 18-19)

Nabi saw juga pernah bersabda:

ينزل ربنا تبارك وتعالى كل ليلة إلى السماء الدنيا حين يبقى ثلث اليل الأخير يقول : من يدعوني فأستجيب له من يسألني فأعطي له من يستغفرني فأغفر له

“Allah swt turun (rahmatnya) pada setiap malam ke langit yang dibawah sekali ketika sepertiga malam yang terakhir dan berkata: Sesiapa yang berdoa, pasti aku akan menerima doanya, sesiapa yang meminta pasti aku akan memberinya, siapa yang meminta ampun pasti aku ampunkannya. (Hadith riwayat Bukhari dan Muslim)

Waktu malam yang diberikan Allah untuk beristirehat dan sebahgian lagi digunakan untuk beribadat janganlah disia-siakan. Bila Nabi saw ditanya tentang lelaki yang hanya bangun setelah masuk waktu subuh. Baginda berkata:

ذاك الرجل يبول الشيطان في أذنيه
“Itulah lelaki yang dikencing oleh syaitan.” (Hadith riwayat oleh Bukhari dan Muslim)
2. Doa ketika azan dan iqamat

Nabi saw pernah bersabda:

ثنتان لا تردان: الدعاء عند النداء وعند البأس حين يلتحم بعضهم بعضا
“Doa tidak ditolak dalam dua keadaan: Doa ketika azan dan doa ketika perang sedang berlangsung.” (Hadith riwayat Abu Daud, Hakim dan lain2)

"Tidak akan ditolak doa di antara azan dan iqamat. " (Hadith yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud)

Nabi saw bersabda:

لا يرد الدعاء بين الأذان والإقامة
“Doa tidak ditolak diantara azan dan iqamah.” (Hadith riwayat At-Tirmizi)

4. Doa selepas solat fardu

Para sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah “Diwaktu manakah doa lebih mudah untuk diterima?Baginda saw menjawab:

جوف الليل ودبر الصلوات الخمس
"Ditengah malam dan selepas solat fardu lima waktu.” (Hadith riwayat At- Tirmizi, Nasaie dan Ibnu Majah)

Kita digalakkan berdoa selepas solat fardu iaitu selepas melaksanakan solat wajib lima waktu, termasuk selepas solat fardhu Jumaat. Allah berfirman, maksudnya:
“Dan bertasbihlah kamu kepada-Nya di malam hari dan selesai solat.” (Qaaf: 40)

Oleh kerana itu, Imam Syafie dan pengikutnya menjelaskan, dianjurkan bagi imam dan makmumnya serta orang yang solat sendirian memperbanyakkan zikir, wirid dan doa selepas selesai solat fardu.

5. Suatu ketika pada Hari Jumaat. (rujuk di atas, bab 4)

Hadis Ibnu Abbas r.a, dia berkata: “Rasulullah s.a.w membuka tabir (ketika baginda sakit), sementara orang ramai sedang berbaris (solat) di belakang Abu Bakar r.a, lalu Rasulullah s.a.w bersabda:

فيه ساعة لا يوافقها عبد مسلم وهو قائم يصلي يسأل الله شيئا إلا أعطاه إياه – وأشار بيده يقللها
Maksud:"Pada hari Jumaat terdapat satu saat (yang mustajab) yang mana Allah pasti memperkenankan doa hamba yang sedang berdiri dalam solat.” Nabi mengisyaratkan dengan tangan untuk menunjukkan masa tersebut adalah terlalu singkat." (Hr Bukhari dan Muslim)

Di dalam hadis Muslim dan Abu Daud dijelaskan:

“Iaitu waktu antara duduknya imam (khatib) sehingga selesainya solat (Jumaat).” Inilah riwayat yang paling sahih dalam hal ini.

Sementara dalam hadis Abu Daud yang lain, Nabi s.a.w memerintahkan agar kita mencarinya di akhir waktu Asar.

6. Ketika bermusafir

Nabi saw bersabda:

ثلاث دعوات مستجبات لا شك فيهن : دعوة الوالد على ولده ، ودعوة المسافر ، ودعوة المظلوم
"Tiga doa yang diterima dan tidak syak lagi penerimaannya: Doa bapa kepada anaknya, doa orang yang bermusafir dan doa orang yang dizalimi.” (Hadith riwayat At-Tirmizi dan Abu Daud)

7. Ketika berpuasa

Nabi saw bersabda:

ثلاثة لا ترد دعوتهم : الصائم حتى يفطر ، والإمام العادل ، ودعوة المظلوم
“Tiga golongan yang tidak ditolak doa mereka: Orang yang berpuasa sehinggalah dia berbuka, pemimpin yang adil dan doa orang dizalimi.” (Hadith riwayat At-Tirmizi dan Ibnu Majah)

Islam menggalakkan umatnya banyak melakukan ibadat dan banyak berdoa pada bulan Ramadan dan pada 10 akhir Ramadan kerana di 10 malam terakhir itu berlakunya Lailatul Qadr yang sengaja Allah sembunyikan kedatangannya. Sesiapa yan memperolehi malam itu seolah2 dia mendapat pahala amalan seribu bulan. Allahu Akhbar!

8. Pada waktu bersujud dalam solat

Pada waktu sujud iaitu sujud di dalam solat atau sujud lain yang diajarkan Islam seperti sujud syukur, sujud tilawah dan sujud sahwi. Dalilnya adalah hadis Abu Hurairah r.a, bahawasanya Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya:

"Kedudukan hamba yang paling dekat dengan Tuhannya adalah ketika ia dalam keadaan sujud, maka perbanyaklah doa.” (Hadis riwayat Muslim)

“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya tidak ada lagi daripada mubasysyirat nubuwwah (kabar gembira kenabian) kecuali mimpi baik yang dilihat oleh seorang Muslim atau diperlihatkan untuknya. Ingatlah bahawasanya aku dilarang untuk membaca al-Quran ketika rukuk atau ketika sujud. Adapun di dalam rukuk, agungkanlah Allah dan adapun di dalam sujud, bersungguhlah berdoa, sebab (hal itu) segera dikabulkan bagi kamu.” (Hadis riwayat Muslim)

9. Waktu lain yang mustajab ialah ketika hujan turun

10. Waktu awal pagi ketika dengar ayam berkokok.


Wallahu Alam.

Tiada ulasan: